ALUR CERITA : – Mahasiswa hukum agama Islam berusia 20 tahun Ibn Battuta (1304–1368), bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad Ibn Abdullah Al Lawati Al Tanji Ibn Battuta, berangkat dari Tangier , sebuah kota di Maroko utara, pada tahun 1325, berziarah ke Mekah, sekitar 3.000 mil (lebih dari 4.800 km) ke arah Timur. Perjalanan itu memakan waktu 18 bulan untuk diselesaikan dan di sepanjang jalan dia bertemu dengan kesialan dan kesulitan, termasuk serangan oleh bandit, penyelamatan oleh suku Badui, badai pasir yang ganas, dan dehidrasi.

ULASAN : – Journey to Mecca sebenarnya adalah dua film IMAX dalam satu. Ini dimulai dan diakhiri dengan pendekatan dokumenter ke Mekah modern dan di antaranya diikat dengan kisah Ibnu Battuta, seorang petualang dari abad ke-14. Jelas, selama IMAX, siapa pun yang mengharapkan Arabian Nights yang mencakup 40 tahun hidupnya dalam 40 menit akan kecewa. Sebaliknya, film tersebut berkonsentrasi pada “Journey to Mecca”, sebuah kisah tentang kapal karam dan bandit. Saya pikir itu adalah cara yang cerdas untuk pergi, membumbui apa yang ada di hati, film yang paling serius, dengan adu pedang sambil tidak pernah melepaskan pencarian agama yang menjadi inti dari haji. Yang paling mengesankan dari semuanya adalah bidikan para peziarah modern. Siapa pun yang tidak tercengang saat melihat jutaan pria dan wanita berpakaian serba putih, menutupi puncak gunung, tidak tahu arti sebenarnya dari kata “epik”.